Halaman

Monday, August 5, 2013

Mie Goreng Jawa Minimalis vs Mie Instan


Assalaamu’alaykum ibu-ibu.
Senangnya bisa posting blog lagi. Dari judulnya aja udah kelihatan kalau ini bukan masakan yang spesial. Tapi gapapa yg penting kata teman saya “keep posting, keep bloggiing” :P

Ceritanya hari sabtu sekitar 3 pekan yang lalu saya nemenin nge-lab teman saya dari ITP (Ilmu Teknolog Pangan). Nah saat nimbang-nimbang sudah selesai dan masih nunggu sterilisasi alat kita ngobrol-ngobrol.  Afifah, teman saya ini cerita kalau saat hamil dulu dia susah banget untuk ga makan mie instan, apalagi karena sudah kebiasaan. Tapi akhirnya ditekadin juga untuk ga makan mie instan sampai 9 bulan. dan Alhamdulillah karena sudah terbiasa untuk ga makan mie instan saat sudah melahirkan dan menyusui pun dia bisa meminimalisir untuk ga makan mie instan lagi.

Teman-teman pasti tahu kan bahaya terlalu banyak mengkonsumsi mie instan selain MSG yang ada di bumbunya. Dari teman saya yang anak tekpang saya tahu, mie instan mengandung lapisan lilin lebih banyak pada mienya. Ini yang membuat mie tidak mudah lonyot dan tidak lengket saat di masak. Makanya kalau masak mie instan rebus, pastikan air rebusan mie tidak dijadikan kuah untuk kita makan, jadi untuk kuahnya diganti yang baru. Kalau mie instan goreng, rebus mienya agak lama agar lapisan lilin ini lepas.


Mbak kost saya yang anak kedokteran dan teman saya yang ibunya perawat lain lagi. Mereka hanya menggunakan sekitar setengah atau ¾ bumbu ketika membuat mie instan. Penjelasan mereka, ini karena yang berbahaya adalah bumbunya yang banyak mengandung MSG dan bersifat karsinogenik, memicu timbulnya kanker -CMIIW- :D. Katanya kalau rasanya kurang mantap ya tinggal dikurangi airnya atau ditambahi garam or bumbu lain seperti bawang merah dan bawang putih.

Sebagai anak kost, saya juga termasuk pengkonsumsi mie instan. Biasanya kalau lagi malas masak atau keluar pilihannya ya mie instan atau goreng telur aja, itu juga kalau lagi ada telur. Ada telur aja juga bikinny mie instan pakai telur :D. Nha, utuk mengontrol biasanya saya beli bulanan 4-5 bungkus mie instan, dengan asumsi maksimal seminggu 1x. kalau sudah habis ya sudah, ga boleh makan mie instan lagi berarti.

Nha sebenarnya kalau kita mau bersusah sedikit saja kita bisa kok makan mie yang lebih sehat dan simple juga buatnya. Buat aja mie goreng jawa minimalis ini. Bumbunya minimalis sekali, cuma garam, merica dan bawang putih, walaupun masih harus pakai ngulek tapi ini lebih sehat.  Tidak ada resep khusus, saya sudah beberapa kali buat dan saya rasa ini yang paling pas buat lidah saya.

Mie Goreng Jawa Minimalis
Bahan:
200 g mie telur
1 sdm minyak untuk olesan mi
2 sdm minyak untuk menumis
2 sdm kecap manis
Bumbu dihaluskan:
1,5 sdt garam
2 siung sedang bawang putih (bisa ditambah kalau ingin rasa bawang yg lebih kuat)
½ sdt merica

Cara memasak:
1.    Rebus mie telur ke dalam air mendidih kurang lebih tiga menit, angkat, tiriskan, beri minyak goreng kurang lebih 1sdm agar tidak lengket, aduk-aduk agar minyak rata. Sisihkan.
2.    Tumis bumbu halus sampai harum, beri sedikit air, masukkan mie yang sudah ditiriskan tadi, aduk hingga bumbu merata. Tambahkan kecap dan bahan pelengkap, masak hingga matang

catatan:
-          Sebenarnya setelah bumbu ditumis tidak perlu pakai air tapi aku pakai untuk memudahkan saja karena kalau bumbu kering susah campur merata dengan mie jadi kadang ada bagian yang asin banget dan ada yang ga ada rasanya
-          Lebih OK ditambah sayuran seperti wortel, sawi,atau pelengkap lain seperti baso (aku kemarin cuma pakai telur yang aku orak-arik lebih dulu) dimasukkan sebelum mie atau air agar sayur layu kena minyak

Mudah bukan membuatnya? Selamat mencoba
J



-Ditulis Akhir Februari 2013

No comments:

Post a Comment