Halaman

Saturday, October 27, 2012

#1: From MOCAF to Palm Sugar

Sebenarnya saya sama sekali tidak pernah terpikir untuk mengambil penelitian skripsi dengan mengangkat komoditas gula kelapa. Dari semester 5 saya sudah berniat untuk mengambil komoditas MOCAF (Modified Cassava Flour) untuk penelitian skripsi saya. Alasannya, sedikit idealis, masih jarang yang mengambil penelitian soial ekonomi tentang MOCAF, harapannya ketika banyak penelitian tentang MOCAF tersebut, MOCAF ini bisa sedikit lebih membumi di masyarakat  sebagai produk inovasi pangan, salah satu usaha dalam diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan akan gandum. Artikel tentang MOCAF tersebut pernah saya posting disini.

Kembali ke rencana skripsi saya tadi. Agak terlambat, pertengahan semester 7 saya baru mencari banyak informasi tentang MOCAF ini di lapangan,

dan tidak mudah ternyata. Di Wonosari, Gunung Kidul, melalui seorang teman yang lebih dulu melakukan penelitian di daerah tersebut, MOCAF jarang sekali di produksi karena tidak ada bahan baku (singkong) padahal di sanalah produksi ubi kayu terbesar di wilayah DIY dan MOCAF sudah dikembangkan cukup lama, sedangkan di Wonogiri, MOCAF belum banyak yang mengusahakan dan tidak kontinyu. Hal ini tidak memenuhi kriteria tempat penelitian yang baik dari pihak komisi sarjana. Akhirnya terpaksa saya mencari judul lain dengan komoditas yang berbeda.
Melalui saran seorang dosen, saya akhirnya mengambil komoditas gula semut untuk penelitian skripsi saya. Searching sebentar, ternyata gula semut ini banyak di daerah Kulon Progo dan pasarannya sudah ekspor. Sesuai prosedur dari komisi sarjana saya mengajukan outline dengan dua topik, yang pertama terkait analisis pemasaran gula semut di Kabupaten Kulon Progo, dengan alasan, siapa tahu ini bisa jadi peluang usaha saya nantinya, melihat latar belakang kampung halaman saya, di Purworejo sini juga terdapat sentra usaha gula kelapa, tapi masih dalam bentuk cetak, gula semut belum dikembangkan karena kesulitan dalam memasarkan. Topik yang kedua yaitu tentang analisis nilai tambah nira kelapa sebagai bahan baku gula semut di Kabupaten Kulon Progo. Dan ternyata judul kedua inilah yang disetujui oleh komisi sarjana.

Setelah judul keluar, progress skripsi saya berjalan lambat. dua bulan setelah judul keluar, setelah saya menyelesaikan banyak perizinan mulai dari kampus, provinsi dan kabupaten sampai ke instansi saya tidak menemukan banyak data produsen maupun produksi gula semut di Kabupaten Kulon Progo. Di instansi yang saya tuju waktu itu mengatakan memang sedikit, kebanyakan gula cetak. Sebelumnya, waktu itu saya sempat titip untuk dibelikan gula semut di salah satu swalayan di Jogja, dan harganya sangat tinggi. Satu kemasan seharga  Rp 16.000,00 dengan berat  180 gram. Saya heran, dengan harga di pasaran regional yang begitu tinggi kenapa masih belum banyak yang produksi. Akhirnya setelah saya sampaikan apa yang saya dapat di lapangan, dengan saran pembimbing kedua dengan persetujuan pembiming utama, judul skripsi saya pun berganti menjadi analisis komparatif usaha pembuatan gula mera dan gula semut di Kabupaten Kulon Progo. 

Well, walaupun saya merasa berat, karena analisis komparatif hampir sama dengan dua penelitian, tapi harus tetap semangat ^^ GANBATTE KUDASAI :D

nb: kalau ada teman-teman yang berminat untuk melakukan penelitian tentang MOCAF bisa hubungi saya nanti bisa saya hubungkan dengan yeng mengusahakan di Wonogiri. :)


Purworejo, 27 Okt 2012
20.08
Happy Eid Mubarrak :)

1 comment:

  1. ganbatta na... :D

    haha...penelitian yang tidak sengaja menjadi banyak membuat kita semakin beajar berbagai hal...

    ReplyDelete